Senin, 09 September 2013

Sejarah London dan Jatuh Bangun untuk Akhir yang Maju.

Kota London merupakan salah satu kota metropolis yang besar di dunia. Dengan luas wilayah 1554 km2 dan jumlah penduduk 8 juta jiwa, kota ini termasuk kota yang sibuk dan padat. Gedung-gedung pencakar langit, perkantoran, serta pusat-pusat perbelanjaan memenuhi kota ini.

Asal-usul kota ini adalah dari sebuah batu peninggalan sejarah. Berdirinya kota London di awali dari adanya sungai Thames. Dengan adanya sungai ini merupakan awal mulanya peradaban kota London dibentuk. Dengan panjang 204 kilometer dan kedalaman 24 meter, sungai Thames merupakan sungai yang membentang membelah kota London serta menghubungkan kota London dengan dunia. North bank adalah nama jembatan yang pertama dibuat untuk menghubungkan kota London yang terbelah sungai Thames.

Lalu berdiri pula London bridge yang disebut juga dengan “City on a Bridge”. Namun karena keberadaannya menghalangi kapal-kapal yang melewati sungai Thames, maka pada tahun 1831 jembatan ini dirubuhkan dan diganti dengan jembatan yang dapat dibuka tutup ketika kapal lewat menggunakan teknologi hidrolik yaitu Tower Bridge. Sampai saat ini ada 30 jembatan yang berdiri di atas sungai Thames.

Walaupun membawa banyak kemakmuran bagi rakyat London, namun sungai ini juga membawa banyak musibah. Air pasang dan surutnya serta angin atlantis yang bertiup setiap tahunnya menyebabkan beberapa kali banjir besar.

Pada abad ke 43 Masehi, bangsa Romawi menyerang dan menjajah kota ini dengan membawa 40 ribu pasukan. Bangsa Romawi ini membangun peradaban di kota London. Pada tahun 60 Masehi, Ratu Inggris menyerang Romawi menyebabkan serangan balik yang menghancurkan kota London.

Bangsa Romawi membangun tembok London dengan jumlah 1 juta blok batu dengan ketebalan tembok 3 meter dan tembok ini dibangun mengelilingi wilayah di kota London seluas 300 acre. Akhirnya pada tahun 410 Masehi, Romawi meninggalkan kota London. Hal ini membuat London kembali terpuruk.

Banyak wabah penyakit dan musibah yang menyerang kota London. Pada tahun 1665, wabah penyakit pes yang disebabkan oleh tikus mulai melanda kota London. Wabah ini merenggut 30 ribu jiwa dan wabah ini hanya bisa dihentikan oleh panas atau api.

Lalu kebakaran besar terjadi pada tanggal 2 september 1666 selama 5 hari. Kebakaran ini menyebabkan 80 ribu jiwa tuna wisma dan 13 ribu rumah musnah terbakar. Kejadian ini merusak kota London seluas 400 acre. Namun kejadian ini menghentikan penyebaran penyakit pes yang mewabah sebelum kebakaran terjadi.

Lalu setelah itu London kembali bangkit dan berkembang. Christoper Wern dan John Evelyn merupakan pencetus ide “Rebuild London” dengan rancangan kota London yang sangat modern. Namun idenya tersebut hanya terealisasikan dengan bangunan gereja katedral St. Paul dengan arsitektur yang sangat megah dan bergaya klasik. Selain itu yang tak kalah hebatnya adalah kubahnya yang seberat 67 ton dapat berdiri kokoh. Hal ini disebabkan oleh penyangganya yang rantai besi.

Pada abad ke 17-18, ekonomi London berkembang pesat. Jumlah penduduk pada abad itu mencapai 1 juta jiwa. Kondisi ini terjadi pada saat kekaisaran London berkuasa. Meningkatnya ekonomi ini disebabkan oleh perdagangan dan pelabuhan di London yang berkembang pesat.

Pada tahun 1790, pelabuhan London perkembang pesat sekitar 14 ribu kapal hilir mudik setiap harinya. Akhirnya dalam jangka 100 tahun, 9 pelabuhan baru dibuat untuk menopang padatnya perdagangan dan kapal-kapal yang keluar masuk London.

Pada tahun 1850, London sudah menjadi kota metropolis dengan jumlah penduduk 1,5 juta jiwa. Namun pada tahun 1858, London kembali terkena wabah penyakit. Kali ini penyakit kolera yang disebabkan buruknya saluran pembuangan kotoran yang ada di London.

Akhirnya pada tahun 1859-1865, Bazalgette membuat inovasi saluran pembuangan dengan membuat terowongan-terowongan bawah tanah yang kedalamannya 6 meter dari permukaan bermaterialkan batu bata. Peresmian saluran ini dihadiri oleh Prince of Wales dan 2 uskup.

Masalah yang kemudian muncul karena padatnya penduduk London salah satu yang utama adalah transportasi. Untuk mengatasi masalah transportasi tersebut, maka dibuatlah sistem subway atau kereta bawah tanah. Ide pertama dicetuskan oleh Picadilily. Lalu dikembangakan lagi dengan metode tameng atau perisai yang lebih memudahkan dalam pembuatan subway oleh James Greathead. Pembuatan subway memakan waktu dari tahun 1886-1888. Pada awal dibukanya jalur ini, fasilitas kereta bawah tanah ini memuat 30 ribu orang per hari. Lalu diadakan perluasan subway pada tahun 1921-1931.

Pada tahun 1940, pasukan nazi Jerman menyerang dan menghancurkan London namun London segera bangkit dan menata kotanya kembali. Lalu pada tahun 1928, sungai Thames meluap dengan ketinggian 1 meter, dan meluap kembali pada tahun 1953.

Storm Surge atau air pasang yang setiap tahunnya menghampiri London dapat mencapai ketinggian 5 meter. untuk mencegah kerusakan besar karena terjadinya air pasang tersebut, maka pemerintah kota London membangun penahan Thames dengan ketebalan 6 meter yang dibangun dalam waktu 8 tahun dari tahun 1974-1982.

Sejarah kota London sangat panjang dan penuh dengan masa sulit. Namun melewati semua masalahnya, London selalu bisa bangkit dan bangkit kembali sampai akhirnya bisa menjadi salah satu kota maju di dunia saat ini. Hal ini karena selalu adanya invasi di bidang sains dan teknologi.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran bahwa kota sehebat London pun memiliki jatuh bangun dan masa-masa sulit namun selalu dapat bangkit dan bangkit lagi. Tata kotanya yang bagus pun tak lepas dari rombakan dan musibah yang bertubi-tubi hancur.

Sumber : Film “We Built This City, London”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar